1.
Jurnal
: “PERANCANGAN ALAT DAN ANALISIS EKSPERIMENTAL GETARAN AKIBAT MISALIGNMENT POROS”
Metodologi Penelitian
Penelitian bertempat di
Laboratorium Konversi Energi Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Kendari.
Peralatan yang digunakan
dalam penelitian terdiri dari : motor listrik, yang digunakan untuk memutar
poros, dial gauge yang digunakan untuk pengukuran jarak misalignment poros, vibration
meter yang digunakan untuk mengukur
getaran dan komputer untuk mengolah data getaran dari vibration meter.
Gambar
1. Alat uji misalignment poros
Bahan
yang digunakan untuk pembuatan alat uji dalam penelitian ini adalah besi kanal C digunakan untuk
membuat dudukan alat
uji baut dan mur, bantalan, poros dan kopling untuk penyambung antara
dua buah poros.
Pengambilan Data dan Teknik Analisa
Data
Adapun
data yang diambil pada penelitian ini yaitu data primer yang berupa data alignment poros, data paralel misalignment, data angular misalignment.
Pada penelitian ini
data yang diolah
merupakan data eksperimental yang diambil langsung dari setiap
pengukuran getaran dengan tiga arah pengukuran yaitu axial, vertikal dan
horizontal. Pengukuran respon getaran dilakukan dengan mengambil data displacement (penyimpangan), velocity (kecepatan), acceleration (percepatan), untuk arah
aksial, vertikal dan horizontal.
Tabel 1. Hasil pengukuran respon
getaran dengan menggunakan alignment
poros.
Tabel 2. Hasil pengukuran respon
getaran dengan menggunakan parallel misalignment
poros.
Tabel 3. Hasil pengukuran respon
getaran dengan menggunakan angular misalignment
poros
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1-3 memperlihatkan hasil
pengukuran respon getaran dengan menggunakan
alignment poros, hasil
pengukuran respon getaran dengan menggunakan parallel misalignment poros dan hasil pengukuran respon getaran dengan menggunakan
angular misalignment poros. Gambar
2-3 memperlihatkan hasil penelitian tentang hubungan arah dengan displacement, arah dengan velocity dan arah dengan acceleration.
Gambar 2. Arah vs Displacement
Gambar 3. Arah vs Velocity
Gambar
3. Arah vs Acceleration
Kesimpulan
yang dapat diambil pada penelitian ini, adalah getaran dengan nilai tertinggi dari ketiga pengukuran
tersebut adalah angular misalignment
dengan nilai simpangan getaran sebesar 0.301x
m, nilai kecepatan
getaran sebesar 1.55 m/s, dan nilai percepatan getaran sebesar 63.7 m/
. Hal ini disebabkan karena putaran poros akibat angular misalignment membentuk sebuah sudut
tertentu yang membuat bantalan menerima gaya aksial yang besar.


2.
Jurnal
: “PEMODELAN, PENGUJIAN, dan ANALISIS GETARAN TORSIONAL dari PERANGKAT UJI
SISTEM POROS-ROTOR”
Metodologi
Penelitian
Penelitian
ini dilakukan pada perangkat uji yang berupa sistem poros-rotor seperti
terlihat pada Gambar 1. Pada gambar ini tampak bahwa perangkat uji sistem
poros-rotor terdiri dari sebuah motor DC dan sebuah poros rotor yang keduanya
dihubungkan oleh sebuah kopling fleksibel.
Sistem poros rotor ini ditumpu oleh dua buah bantalan gelinding,
sedangkan rotor dari motor DC juga ditumpu oleh dua buah bantalan gelinding
yang berada dalam badan motor. Pada masing-masing ujung motor maupun ujung
rotor ditempelkan sebuah enkoder inkrimental (increemental encoder)
dengan resolusi 1000 pulsa per putaran. Seluruh sistem ini ditumpu oleh
landasan (base) yang cukup kaku.
Gambar
1. Perangkat Uji Sistem Poros Rotor
Penyusunan Model Perangkat Uji
Langkah
awal yang dilakukan dalam penelitian adalah pemodelan untuk memperkirakan
frekuensi pribadi torsional perangkat uji. Pemodelan elemen hingga ini
dilakukan pada sistem poros-rotor dengan menggunakan dua jenis kopling
fleksibel yang berbeda, yaitu kopling selang dan kopling cakar.
Pemodelan
dimulai dengan penggambaran sistem poros-rotor pada perangkat lunak Autodesk
Inventor 11 Proffesional. Gambar 2 memperlihatkan model elemen hingga dari
perangkat uji sistem poros-rotor. Gambar ini kemudian ditransfer menjadi sebuah
model elemen hingga dengan bantuan perangkat lunak ANSYS Workbench 11. Tidak
semua komponen pada perangkat uji perlu dimodelkan di Inventor, karena hanya
bagian tertentu yang dianggap berkontribusi pada getaran torsional saja yang
perlu dimodelkan. Bagian yang kemungkinan berkontribusi terhadap getaran
torsional adalah rotor motor DC, sistem poros-rotor dan kopling fleksibel.
Pada
pemodelan ini, jenis elemen yang digunakan adalah elemen solid. Elemen solid
merupakan elemen dasar yang membentuk model tiga dimensi. Adapun jenis kondisi
batas yang digunakan adalah tumpuan silindris yang diterapkan pada keempat
tumpuan perangkat uji seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Tumpuan silindris ini
menyebabkan sistem poros-rotor hanya dapat bergerak dalam arah torsional tetapi
tidak dapat bergerak dalam arah aksial maupun lateral.
Gambar 2. Model Elemen Hingga Perangkat Uji Sistem
Poros-Rotor
Pemodelan
dinamik untuk sistem poros-rotor, baik menggunakan kopling selang maupun
kopling cakar, dibatasi sampai sampai tiga frekuensi pribadi torsional pertama.
Hasil dari pemodelan ini ditampilkan dalam Tabel 1.
Tabel
1. Tiga Frekuensi Pribadi Torsional Hasil Pemodelan
Dari
tiga buah frekuensi pribadi yang diperoleh dari hasil pemodelan, hanya
frekuensi pribadi pertama saja yang patut mendapatkan perhatian karena modus
getar torsionalnya akan dapat diukur dengan perangkat uji yang digunakan.
Selain itu, motor yang digunakan juga memiliki kecepatan putar hanya sampai kira-kira
1500 rpm sehingga frekuensi pribadi kedua maupun ketiga besar kemungkinan tidak
akan tereksitasi.
3.
Jurnal
: “ANALISA GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL SISTEM PENYAMBUNGAN KOPLING SABUK
UNTUK MONITORING KONDISI”
Metodologi
Penelitian
Subjek
penelitian ini adalah poros pompa sentrifugal yang terhubung dengan poros motor
dengan sistem penyambungan kopling sabuk yang diikat dengan baut dan mur,
dipasang sesuai model instalasi sederhana. Spesifikasi pompa penelitian sebagai
berikut :
•
Merk : Grundfos
•
Head : 70 m
•
Kapasitas : 30 ltr / det
•
Daya : 3700 watt
•
Voltage : 380 volt
• Putaran :
2950 rpm
Prinsip
kerjanya dimulai dengan daya dan putaran dari motor listrik diteruskan ke poros motor dengan sistem
penyambungan kopling sabuk yang diikat dengan baut dan mur diteruskan ke poros pompa
sentrifugal.
Peralatan yang digunakan dalam pengujian
ini antara lain :
A. Motor
listrik Marelli Motori yang digunakan
dalam penelitian ini adalah peralatan yang
sudah ada atau akan dibuat oleh peneliti. Alat pengujian ini merupakan
satu kesatuan dari komponen berikut poros motor dan flens yang terhubung dengan
poros dengan daya 3700 watt dan putaran 2950 rpm, yang digunakan untuk
meneruskan putaran keporos pompa .
B. Pompa
sentrifugal Grundfos yang digunakan dalam penelitian ini adalah
peralatan yang sudah ada atau akan dirancang oleh peneliti. Pengujian ini
merupakan satu kesatuan dari komponen berikut : motor dan flens yang terhubung
dengan poros dengan daya 3700 watt dan putaran 2950 rpm terhubung dengan sistem
penyambungan kopling sabuk yang meneruskan keputaran poros pompa dengan
kapasitas aliran 30 liter/s, yang digunakan untuk memompa dan mensirkulasikan
fluida air.
C. Poros
motor yang digunakan ø43 mm dengan panjang 90 mm, digunakan meneruskan putaran
ke poros pompa sentrifugal.
D. Poros
pompa yang digunakan ø32 mm dengan panjang 90 mm, digunakan meneruskan putaran
dari poros ke impeller pompa untuk memompa dan mensirkulasikan fluida air.
E. Flens
motor dan pompa yang digunakan ø165 mm dengan 25 mm
F. Sabuk
digunakan dalam penelitian ini adalah sabuk yang terdiri dari tiga tipe ukuran
seperti terlihat pada gambar 10, yang
diikat dengan baut dan mur pada flens.
G. Kamera
digital Canon dan HP Nokia C2, yang akan digunakan untuk mengabadikan
eksperimental.
H. Digital Photo Contact Tachometer,
digunakan untuk mengukur putaran poros pompa.
Set up peralatan
pengujian dilakukan untuk memperoleh data eksperimental sebagai berikut:
A. Hubungkan
Vibrometer dengan power supplay dan labjack.
B. Hubungkan
Labjack Vibrometer dengan menggunakan probe
analog.
C. Hubungkan
labjack ke PC dengan mengunakan USB cable.
D. Pasang
dan operasikan vibrometer dengan tegangan 12 Volt/1A yang arusnya diatur melaui
power supplay.
E. Kondisikan
jarak antara vibrometer dengan poros
pompa dengan jarak 24 cm
F. Operasikan
motor dan pompa dan biarkan bekerja berputar sekitar 20 menit untuk kestabilan
putaran
G. Arahkan
vibrometer laser keporos pompa dan mulai lakukan pengukuran dan pengamatan
sesuai dengan variabel yang di inginkan dan labjack
dapat digunakan converter untuk
memonitor dan mengontrol kerja dari PC
laptop.
Gambar 1. Tachometer dan vernier caliper
Gambar2. Vibration meter dan cara
mengukur
Gambar 3. Labjack
Gambar
4. Probe Analog dan USB Cable
Metode
pengujian yang dilakukan yaitu pengujian langsung, dimana pada pengujian ini,
seluruh variabel nilainya didapat dari hasil pengukuran dan digunakan sebagai
bahan pengamatan atau analisis. Pada pengujian ini variabel yang digunakan
terdiri dari respon getaran dan fenomena getaran.
Penyelidikan
getaran yang timbul akibat variasi jarak kopling, konfigurasi posisi pemasangan
sabuk ke kopling, lebar dan tebal sabuk dengan titik pengukuran searah sumbu
horizontal. Pengukuran dilakukan pada titik yang telah ditentukan yaitu dengan
pengambilan berdasarkan time domain, dan frekuensi domain dimana titik berat
pengukuran berada pada poros pompa yang berputar.
Secara eksperimental pengujian dan
pengambilan data dilakukan untuk memperoleh karakteristik getaran akibat dari
sistem penyambungan kopling sabuk pada poros pompa.
Gambar
5. Hubungan pengukuran dan monitoring obyek pemantauan dengan analisis data
Gambar
6. Data Pengamatan
Sesuai dengan maksud penelitian, variabel ini menjadi fokus
perhatian yang perlu dikondisikan untuk pengolahan data guna mendapatkan suatu
hasil yang mendekati sempurna.
Adapun
variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah :
a) Putaran
input dari motor
b)
Putaran output dari motor keporos pompa
c)
Jarak antara kedua kopling
d)
Lebar dan tebal sabuk yang dipasang
e) Posisi
pemasangan sabuk ke kopling